Proses untuk menjadi seorang Agnes Monica butuh perjuangan panjang, dan tak salah jika mantan bintang cilik multi bakat ini sedikit menyayangkan beberapa orang yang cepat terkenal tanpa prestasi yang diunggulkan.
Agnes yang berbicara panjang melalui akun Twitter-nya, tidak menyebutkan orang per orang atau artis, namun pada intinya, ada proses penurunan kualitas entertainment Indonesia, akibat proses yang seperti ini.
"Binguuuung bgt sama orang2 yang "mengartiskan" orang2 yang ga ada prestasinya... :s Bahkan kadang2 dianggap dan diperlakukan seperti heroes. Sementara banyak bgt kali yang bener2 punya prestasi. Tp org2 itu justru malah ga didukung,dan bahkan sering dicari2 kelemahannya... Mau jadi apaaaaa negara ini Tweeez????," demikian posting Agnes Monica , Senin (2/08) pukul 5:41:58 sore.
Komentar Agnes itu pun masih berlanjut dengan lebih tegas, menyoroti kualitas entertainment Indonesia, yang menurun tanpa disadari, sebagai akibat munculnya banyak artis minus prestasi.
"Seriously Tweez, banyak yg protes blg kualitas entertainment Indonesia menurun, sementara pd ga sadar, sebenernya yang menurunkan standard dan kualitas entertainment Indonesia itu sapa? Justru mereka mereka yang demand to see orang2 tanpa prestasi itulah yang menurunkan kualitasnya... Ck ck ck...," ungkap posting dengan ekspresi keheranan.
Seperti sebuah penegasan, Agnes pun menyampaikan pada penggemarnya di Twitter untuk tidak salah memahami kalimatnya. Perbedaan pendapat sesuatu yang lumrah, dan dirinya orang yang suka memberikan sebuah pendapat, namun pihaknya melihat yang saat ini terjadi sebagai sesuatu yang mengherankan.
"...tapiiiii yang bikin bingung itu adalah kemunafikan orang2 yg protes sana sini,blg kalo negara kita ga maju2 lah ini lah itulah, tapi sebenernya mereka sendiriiiii yg pengen ngeliat hal2 ga penting.... Salah ga sih saya kalo jd geleng2 kepala?" lanjutnya di hari yang sama.
Namun pembicaraan Agnes itu tidak ditujukan pada orang-orang yang ingin mengeksplorasi ekspresinya, yang disoroti Agnes adalah banyaknya orang-orang yang tidak berprestasi namun diposisikan sebagai pahlawan. Bahkan mereka cenderung hanya bisa menyalahkan.
"Dan sekali lagi (kalo ada yang ga jelas),I'm NOT talking about orang2 yang menunjukkan ekspresinya. Bukan mereka yang salah! Mereka sih bebas2 aja. Yang salah itu ya yang menjadikan org ga berprestasi itu jadi pahlawan. I'm talking about hypocrites yang bisanya ngomongin orang ini itu,blg Negara ini apalah itulah, ga berkualitas lah ini lah itulah, nyalahin oraaaang mulu,tapi sendirinya demanding to see oooor demanding to show hal2 yang ga penting. Kalo emang sendirinya kepengen ngeliat hal ga penting, jangan nyalahin Negara ini, jgn nyalah2in orang/pihak2 laiiiiin. Okeeeeee," urainya.
Bagi Agnes juga hal ini tidak berhubungan dengan proses regenerasi. Justru menurutnya proses regenerasi harus memunculkan orang yang lebih berprestasi, dan bukan sebaliknya.
"Ini ga ada hubungannya sama regenerasi.Apa itu maksud kamu yg namanya regenerasi? Anak2 Indonesia jadi makin ga berkualitas gitu? Waaaah kalo itu sih namanya kamu jelek2in dan ga percaya sama kemampuan bangsa sendiri doooong... Ya ga? Duuuh,kok ada yg kasih komennya ga mikir ya? Yang namanya regenerasi itu ya kalo digantiin sama orang2 yang berprestasi juga doooong... :) ya kaaaan? (Ini ngomongnya pake senyum loh... :D )," sambungnya menguraikan.
Mencuplik pengalaman nasehat dari ibunya, Agnes berpendapat tidak bisa disalahkan, jika siaran televisi akhirnya menampilkan program-program yang tidak berkualitas, karena itu yang disukai. Akibat perlakuan salah terhadap orang-orang sebenarnya sebagai pahlawan, dengan perlakuan sebaliknya.
"Jadi keinget omongan my mom, soal seseorang yg kanibal (ga mau sebut nama aaaah :) hahaha) diundang ke TV, dijemput bak pahlawan sama begitu banyak crew, DIKALUNGIN BUNGA (whaaaaat??!), and diwawancara. Heeeee?????? Sementara atlet kita aja jarang digituin!!! Sementara mereka ituuu loh yg berprestasi...Nah tp sbnrnya ya ga salah juga org2 TV itu, mbok emang yang nonton itu kebanyakan sukanya sama yang kaya gitu2.... :)
Namun kreativitas, di akhir posting Agnes, berpendapat tidak ada yang salah dengan kreatifitas, namun juga tidak bisa begitu saja menyalahkan orang lain.
"Tapi kalo emang suka sama hal2 kaya gitu, jangan lagi protes kalo di TV-TV banyak yang jual dramaaaa, horor lah, yang aneh2 gituuuuu...," tegasnya yang juga menegaskan kalau kalimat-kalimatnya di atas disampaikan sambil tersenyum.
Read More »»» Kekecewaan Agnes Monica terhadap artis yang minus prestasi.
Agnes yang berbicara panjang melalui akun Twitter-nya, tidak menyebutkan orang per orang atau artis, namun pada intinya, ada proses penurunan kualitas entertainment Indonesia, akibat proses yang seperti ini.
"Binguuuung bgt sama orang2 yang "mengartiskan" orang2 yang ga ada prestasinya... :s Bahkan kadang2 dianggap dan diperlakukan seperti heroes. Sementara banyak bgt kali yang bener2 punya prestasi. Tp org2 itu justru malah ga didukung,dan bahkan sering dicari2 kelemahannya... Mau jadi apaaaaa negara ini Tweeez????," demikian posting Agnes Monica , Senin (2/08) pukul 5:41:58 sore.
Komentar Agnes itu pun masih berlanjut dengan lebih tegas, menyoroti kualitas entertainment Indonesia, yang menurun tanpa disadari, sebagai akibat munculnya banyak artis minus prestasi.
"Seriously Tweez, banyak yg protes blg kualitas entertainment Indonesia menurun, sementara pd ga sadar, sebenernya yang menurunkan standard dan kualitas entertainment Indonesia itu sapa? Justru mereka mereka yang demand to see orang2 tanpa prestasi itulah yang menurunkan kualitasnya... Ck ck ck...," ungkap posting dengan ekspresi keheranan.
Seperti sebuah penegasan, Agnes pun menyampaikan pada penggemarnya di Twitter untuk tidak salah memahami kalimatnya. Perbedaan pendapat sesuatu yang lumrah, dan dirinya orang yang suka memberikan sebuah pendapat, namun pihaknya melihat yang saat ini terjadi sebagai sesuatu yang mengherankan.
"...tapiiiii yang bikin bingung itu adalah kemunafikan orang2 yg protes sana sini,blg kalo negara kita ga maju2 lah ini lah itulah, tapi sebenernya mereka sendiriiiii yg pengen ngeliat hal2 ga penting.... Salah ga sih saya kalo jd geleng2 kepala?" lanjutnya di hari yang sama.
Namun pembicaraan Agnes itu tidak ditujukan pada orang-orang yang ingin mengeksplorasi ekspresinya, yang disoroti Agnes adalah banyaknya orang-orang yang tidak berprestasi namun diposisikan sebagai pahlawan. Bahkan mereka cenderung hanya bisa menyalahkan.
"Dan sekali lagi (kalo ada yang ga jelas),I'm NOT talking about orang2 yang menunjukkan ekspresinya. Bukan mereka yang salah! Mereka sih bebas2 aja. Yang salah itu ya yang menjadikan org ga berprestasi itu jadi pahlawan. I'm talking about hypocrites yang bisanya ngomongin orang ini itu,blg Negara ini apalah itulah, ga berkualitas lah ini lah itulah, nyalahin oraaaang mulu,tapi sendirinya demanding to see oooor demanding to show hal2 yang ga penting. Kalo emang sendirinya kepengen ngeliat hal ga penting, jangan nyalahin Negara ini, jgn nyalah2in orang/pihak2 laiiiiin. Okeeeeee," urainya.
Bagi Agnes juga hal ini tidak berhubungan dengan proses regenerasi. Justru menurutnya proses regenerasi harus memunculkan orang yang lebih berprestasi, dan bukan sebaliknya.
"Ini ga ada hubungannya sama regenerasi.Apa itu maksud kamu yg namanya regenerasi? Anak2 Indonesia jadi makin ga berkualitas gitu? Waaaah kalo itu sih namanya kamu jelek2in dan ga percaya sama kemampuan bangsa sendiri doooong... Ya ga? Duuuh,kok ada yg kasih komennya ga mikir ya? Yang namanya regenerasi itu ya kalo digantiin sama orang2 yang berprestasi juga doooong... :) ya kaaaan? (Ini ngomongnya pake senyum loh... :D )," sambungnya menguraikan.
Mencuplik pengalaman nasehat dari ibunya, Agnes berpendapat tidak bisa disalahkan, jika siaran televisi akhirnya menampilkan program-program yang tidak berkualitas, karena itu yang disukai. Akibat perlakuan salah terhadap orang-orang sebenarnya sebagai pahlawan, dengan perlakuan sebaliknya.
"Jadi keinget omongan my mom, soal seseorang yg kanibal (ga mau sebut nama aaaah :) hahaha) diundang ke TV, dijemput bak pahlawan sama begitu banyak crew, DIKALUNGIN BUNGA (whaaaaat??!), and diwawancara. Heeeee?????? Sementara atlet kita aja jarang digituin!!! Sementara mereka ituuu loh yg berprestasi...Nah tp sbnrnya ya ga salah juga org2 TV itu, mbok emang yang nonton itu kebanyakan sukanya sama yang kaya gitu2.... :)
Namun kreativitas, di akhir posting Agnes, berpendapat tidak ada yang salah dengan kreatifitas, namun juga tidak bisa begitu saja menyalahkan orang lain.
"Tapi kalo emang suka sama hal2 kaya gitu, jangan lagi protes kalo di TV-TV banyak yang jual dramaaaa, horor lah, yang aneh2 gituuuuu...," tegasnya yang juga menegaskan kalau kalimat-kalimatnya di atas disampaikan sambil tersenyum.